Pemerintah sudah menggulirkan bermacam pertolongan sosial dengan bujet capai beberapa ratus triliun dalam program pemulihan ekonomi nasional. Tetapi, daya membeli warga tidak segera bertambah tercermin dari deflasi yang berlangsung semasa tiga bulan beruntun pada Juli-September 2020.
Dengan penciptaan lapangan kerja, akan ada penghasilan penambahan yang dapat membuat warga beli barang di luar keperluan fundamental. “Tetapi tahun kedepan tetap akan ada bantuan sosial,” katanya.
Pemerintah menganggarkan dana perlakuan Covid-19 serta pemulihan ekonomi nasional capai Rp 695,2 triliun. Dari keseluruhan bujet itu, sejumlah Rp 203 triliun didistribusikan untuk penambahan bujet perlindungan sosial.
Program padat karya sebetulnya telah digiatkan semenjak tahun ini. Dalam PEN, pemerintah membagikan Rp 18,44 triliun untuk program itu. Tetapi, menurut Raden, program itu belum bisa berjalan optimal sebab masalah masalah Covid-19 di Tanah Air masih tinggi.
Jumlah masalah Covid-19 sampai Senin (5/10) capai 307.120 masalah, makin bertambah 3.622 dibanding tempo hari. Sekitar 232.593 orang sudah pulih, sedang 11.253 orang wafat. Pemerintah terus memperingatkan warga untuk disiplin mengaplikasikan pergerakan 3M, yaitu memakai masker, membersihkan tangan, serta jaga jarak. Pergerakan 3M jadi langkah paling efisien untuk menahan penebaran Covid-19 sebelum vaksin ada.
Kepala Tubuh Kebijaksanaan Fiskal Febrio Kacaribu menerangkan pemulihan ekonomi di tahun depan akan didukung oleh keteserdiaan vaksin. Karena itu, bagian keinginan serta supply harus dijaga lewat akselerasi reformasi ekonomi.