Manajemen Eksekutor Program Kartu Prakerja (MPPKP) tengah mengawasi layanan perjokian dalam program Kartu Prakerja.

Direktur Eksekutif Manajemen Eksekutor Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari menjelaskan ada 2 type joki Kartu Prakerja.

Pertama kali, joki Kartu Prakerja yang cuman menolong proses registrasi calon peserta Kartu Prakerja. Ke-2, joki yang menjanjikan berhasil lolos seleksi program Kartu Prakerja.

Karena lanjut Denni ,skema Kartu Prakerja dibuat dengan alogaritma. Langkah ini tidak dapat jamin seorang akan berhasil lolos seleksi.

“Algoritme kami itu dapat jamin orang.

Ia memperjelas dalam program ini tidak dikenali layanan ‘orang dalam’ yang dapat menolong seorang atau barisan untuk diloloskan. Karena skema yang dipakai dengan integratif.

“Orang dalam, orang luar tidak ada. Ini benar-benar skema yang kami tekankan terpadu 100 %,” katanya akhiri.

Proyek Management Office (PMO) Program Kartu Prakerja sudah lakukan survey ke 1,2 juta peserta penerima faedah program.

Peserta program ini 79 % diiringi oleh mereka yang berumur 18-35 tahun. Berdasar background pengajaran 87 % alumnus SMA ke atas.

Disamping itu, 81 % penerima program kerja di bidang tidak resmi. Median dari penghasilan mereka ada di range Rp 1,3 juta per bulan. Ditambah, 79 % mempunyai tanggungan.

“Jadi menurut kami peserta program ini telah pas target. Muda, menganggur, tidak resmi serta penghasilan rendah,” kata Denni.

Dari bagian pendayagunaan, sekitar 73 % peserta akui tidak pernah memperoleh training atau pelatihan awalnya. Lalu setiap peserta rerata ambil 2 tipe training yang dijajakan pelaksana training. Rerata harga training yang dibeli peserta non paket sejumlah Rp 259.798.

Hasil survey memberikan lebih dari 85 % menjelaskan program training tingkatkan kapabilitas baik skilling, reskilling serta upskilling. Hingga 92 % peserta menyertakan sertifikat Prakerja untuk mendaftarkan pekerjaan.

Disamping itu, dari bagian pendayagunaan stimulan, peserta banyak memakai dana yang diberi pemerintahan untuk beli keperluan primer. Sekitar 96 % informan akui dana stimulan dibelanjakan untuk bahan pangan.

By Raven

error: Content is protected !!